Senapan Serbu

Senapan serbu (assault rifle) merupakan senjata penyerangan utama bagi pasukan-pasukan militer dewasa ini. Pada umumnya senapan serbu memiliki kaliber dari 5,45 mm - 7.62 mm, magazin berisi 20-30 butir peluru, mode penembakan dapat otomatis atau satu-satu. Dalam beberapa model dapat menembakkan 2-3 peluru sekali tembak. Jarak penembakan efektif sekitar 600 m. Rata-rata dapat melepaskan 400-500 peluru per menit dalam mode otomatis.

Sebagian besar senapan serbu dapat dilengkapi dengan bayonet, alat optik seperti teleskop, alat penglihatan malam, peluncur granat (grenade launcher) atau peluncur granat di bawah laras (underbarrel grenade launcher).

Senapan serbu terkini didesain dengan konfigurasi bull-pup yaitu buttplate menjadi satu dengan badan senapan dan handel dan pelatuk berada di depan magazin seperti AUG Steyr, Tavor, Groza..

Senapan serbu diawali dari konsep senapan serbu tahun 1910 oleh Kol. Fedorov dari Rusia. Fedorov mendesain senapan berkaliber kecil (small bore) 6.5 mm yang memiliki magazin yang dapat diganti dan dapat memilih mode penembakan. Senapan ini disebut Fedorov Avtomat.

Kemudian di tahun 1930, Jerman mengembangkan magazin 7.92 x 33 mm yang digunakan pada senapan serbu MP43 dan Stg.44 yang nantinya berlanjut digunakan pada senapan serbu G3 dan senapan tempur G41.

Sebelum PD II, AS membuat "Baby Garand" yaitu karabin (senapan yang larasnya pendek) semi otomatis M1 dan M2.

Senapan serbu yang paling sukses di dunia, dibuat oleh Uni Sovyet yaitu AK-47 pada tahun 1947. AK-47 diadopsi dari senapan semi-otomatis SKS yang diberi magazin 7.62 x 33 mm.Teknologi senapan ini pun diadopsi dan dimodifikasi di Amerika Serikat akhir tahun 1950 dengan mengembangkan Armalite AR15 / Colt M16 oleh Eugene Stoner, yang nantinya senapan ini menjadi trend setter penggunaan magazin 5.45 mm atau 5.56 mm (.22 inci) dengan peluru berkecepatan tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar